­

5 Cara Konservasi Keanekaragaman Hayati PT Agincourt Resources (PTAR)

by - Maret 10, 2025

Pernahkah kawan-kawan melalak cantik memikirkan tentang keanekaragaman hayati? Mungkin beberapa di antara kawan-kawan penyuka traveling ke alam ada yang suka menjelajahi dan mempelajari hal-hal menarik seputar tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme.

Konervasi Keanekaragaman Hayati

Nah, kali ini Saya ingin membahas mengenai konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh PTAR. Beberapa waktu lalu, kegiatan sesi Talk Show bertema "Menjalin Harmoni untuk Masa Depan Berkelanjutan" ini menghadirkan Mahmud Subagya, Manager Environmental PT Agincourt Resources, Prof Onrizal dari USU serta beberapa pejabat PTAR lainnya sebagai narasumber.

talkshow keanekaragaman hayati


Melalui kegiatan ini, tentu saja menambah wawasan mengenai konservasi keanekaragaman hayati dan upaya kolaboratif yang dilakukan oleh PTAR bekerjasama dengan Yayasan Scorpion Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).

Mengenal PTAR

Sebelum pembahasan lebih berlanjut mengenai cara-cara konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh PTAR maka terlebih dahulu mengenal tentang perusahaan tersebut. PT Agincourt Resources (PTAR) adalah perusahaan pertambangan emas dan perak yang mengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Tambang ini mulai beroperasi sejak tahun 2012 dan dikenal sebagai salah satu tambang emas dengan biaya operasional rendah serta standar keberlanjutan yang tinggi.

PTAR berkomitmen tidak hanya pada keunggulan operasional, tetapi juga pada prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan menerapkan teknologi modern dan praktik terbaik di industri, PTAR berupaya memaksimalkan manfaat bagi pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar dan lingkungan.

Sepanjang tahun 2024, perusahaan mencatat pencapaian yang menggembirakan. Dari sisi operasional, PTAR berhasil menjual 214.395 ounce granule emas dan 1.361.775 ounce granule perak murni. Penjualan emas pada 2024 meningkat 37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

PTAR juga menjalankan pembangunan jangka panjang melalui Martabe Tahap 2 untuk memperpanjang umur tambang. Beberapa perkembangan positif telah terjadi, seperti beroperasinya Filtration Plant (dry tailing), South Dump, dan Alternative Tailing Facility 1. PTAR juga terus melanjutkan pembuatan dewatering system di Tailings Management Facility (TMF), yang ditargetkan beroperasi pada kuartal II tahun 2026.

Upaya yang Dilakukan Untuk Konservasi


Beberapa upaya tentu saja dilakukan untuk melindungi keanekaragaman hayati di antaranya sebagai berikut:

1. Upaya yang mana merupakan fokus utama dari upaya pengelolaan lingkungan PTAR selaras dengan praktik-praktik terbaik di industri dan meminimalkan risiko terhadap perusahaan dari isu-isu terkait keanekaragaman hayati. 
2. Memastikan bahwa dampak terhadap keanekaragaman hayati yang terkait dengan kegiatan perusahaan dapat diminimalkan melalui penerapan praktik-praktik terdepan di industri secara konsisten dalam pengelolaan keanekaragaman hayati dalam tahap pengembangan, operasi, dan penutupan proyek. 
3. Menyetujui dan memberikan pengawasan serta dukungan terhadap rencana aksi tahunan untuk mendukung peningkatan berkelanjutan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di Tambang Emas Martabe. 
4. Memelihara Rencana Strategis Keanekaragaman Hayati PTAR dan memastikan implementasinya. 
5. Perusahaan menyadari adanya dampak negatif terhadap aspek keanekaragaman hayati dari kegiatan operasional yang dijalankan. Namun demikian, Perusahaan secara berkala melakukan pengelolaan dampak terhadap keanekaragaman hayati yang terkait dengan pengoperasian Tambang Emas Martabe didasarkan pada hierarki mitigasi dan diselaraskan dengan praktik unggulan industri. 

Selain itu, ada pula upaya kolaboratif yang dilakukan seperti:

1. Bekerja sama dengan Yayasan Scorpion Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) untuk terus membantu upaya perlindungan dan konservasi di Tapanuli Selatan, termasuk membantu penyelamatan burung yang dilindungi seperti Red Lories (Eos bornea), burung berparuh besar (Buceros sp.), dan Elang (Nisaetus cirrhatus). 
2. Bekerja sama dengan peneliti terkemuka. Panel Penasihat Keanekaragaman Hayati dibentuk pada tahun 2019 oleh PTAR yang terdiri dari empat ilmuwan Indonesia yang bekerja secara independen. 
3. Bekerja sama dengan kelompok tani hutan Mandiri Lestari & KLHK. Kerja sama dalam rehabilitasi lahan mangrove untuk penanaman dan perbaikan lahan mangrove di Tapanuli Tengah seluas 29ha.
4. Bekerja sama dengan Pantai Barat Camp Six. Pelestarian dan konservasi penyu di Muara Opu, Tapanuli Selatan 
5. Bermitra dengan lembaga pendidikan. PTAR berkolaborasi dengan sejumlah universitas terkemuka di bidang pendidikan, sains, penelitian, dan konservasi. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memajukan pemahaman Perusahaan tentang konservasi keanekaragaman hayati. Sejumlah universitas tersebut yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Institut Pertanian Bogor, Universitas Nasional (UNAS), Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), dan Universitas Aufa Royhan (UNAR) di Padangsidimpuan. 
Kolaborasi Program Konservasi Macaca Sp untuk penyelamatan diversitas dan ekologi melalui 
pembangunan Macaque Rescue Center Ke depan PTAR akan menerbitkan dua buku yaitu Jenis-Jenis Flora Ekosistem Batang Toru Tambang Emas Martabe dan Jenis-Jenis Fauna Ekosistem Batang Toru Tambang Emas Martabe.

Nah, itulah menambah wawasan seputar konservasi keanekaragaman hayati yang didapatkan setelah mengikuti talkshow sekaligus kegiatan buka bersama beberapa hari lalu.



























You May Also Like

0 Comments

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.