Saksikan Kemeriahan Perayaan Thaipusam Saat Traveling ke Medan di Februari
Berbicara tentang perayaan keagamaan memang ada banyak dan beragam di dunia ini. Begitu pula di Indonesia, bisa ditemukan di berbagai daerah. Saat traveling tentu momen melihat langsung perayaan keagamaan akan menambah wawasan dan pengalaman baru.
Begitu Meriahnya Perayaan Thaipusam
Saya teringat dengan perayaan Thaipusam dimana dulu pernah lihat saat liburan di negeri jiran. Memang akan sangat meriah karena cukup banyak warga India disana. Satu hal yang rasanya tidak ingin dilewatkan dari perayaan ini karena memang dari dulu begitu menyukai India.
Mengenal Perayaan Thaipusam
Thaipusam adalah salah satu perayaan keagamaan Hindu yang dirayakan oleh komunitas Tamil di berbagai belahan dunia, termasuk di Medan, Sumatera Utara. Perayaan ini memiliki makna spiritual yang dalam dan menjadi salah satu bentuk ekspresi keimanan yang sangat kuat bagi umat Hindu, khususnya mereka yang menyembah Dewa Murugan.
Sejarah dan Makna Thaipusam
Thaipusam berasal dari kata "Thai," yang merujuk pada bulan ke-10 dalam kalender Tamil, dan "Pusam," yang merupakan nama bintang yang bersinar terang saat perayaan berlangsung. Thaipusam memperingati momen ketika Dewi Parvati memberikan tombak ilahi kepada Dewa Murugan untuk mengalahkan iblis Surapadman, melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Di Medan, perayaan Thaipusam dipusatkan di beberapa kuil Hindu, terutama di Kuil Sri Mariamman yang terletak di Jalan Teuku Umar dan Kuil Subramaniam di daerah Kampung Keling, kawasan bersejarah yang juga dikenal sebagai "Little India."
Ritual dan Prosesi Thaipusam
Thaipusam di Medan diawali dengan doa bersama di kuil-kuil Hindu. Para umat yang melakukan nazar akan membawa Kavadi, yaitu semacam rangka kayu yang dihiasi bunga dan bulu merak, sebagai tanda pengabdian kepada Dewa Murugan. Beberapa peziarah bahkan menusukkan kawat atau kait ke tubuh mereka sebagai simbol pengorbanan dan penebusan dosa.
Prosesi dimulai dari kuil utama, di mana para pemuja membawa susu dalam wadah sebagai persembahan kepada Dewa Murugan. Perjalanan panjang ini diiringi oleh nyanyian religius, tabuhan gendang, dan doa-doa. Sesampainya di kuil, susu dipersembahkan kepada patung Dewa Murugan sebagai tanda penghormatan.
Suasana Perayaan Thaipusam di Medan
Thaipusam tidak hanya menjadi momen sakral bagi umat Hindu tetapi juga menarik perhatian masyarakat luas. Banyak wisatawan dan penduduk Medan yang datang untuk menyaksikan ritual ini, mengabadikan momen, serta menikmati keberagaman budaya yang ada.
Selama perayaan, kawasan sekitar kuil akan dipenuhi dengan berbagai pedagang yang menjual makanan khas India, perhiasan, pakaian tradisional, dan pernak-pernik keagamaan. Hidangan seperti tosai, vadai, laddu, dan teh tarikmenjadi favorit di kalangan pengunjung.
Perayaan Thaipusam dan Keberagaman di Medan
Sebagai kota multikultural, Medan menjadi tempat yang ideal bagi berbagai perayaan keagamaan. Thaipusam bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi bukti nyata harmoni antara berbagai etnis yang hidup berdampingan di kota ini. Umat dari berbagai latar belakang sering kali ikut serta dalam perayaan, menunjukkan sikap saling menghormati dan toleransi yang tinggi.
Kemeriahan Warga Menyaksikan Arak-arakan
Saya dan seorang teman yang menyaksikan arak-arakan mulai ikut meramaikan sejak sore hari. Terlihat sudah begitu ramainya masyarakat yang turun sambil melihat bazar yang tersedia. Sampai bingung mau jajan apa karena begitu banyak pilihan tetapi sedikit ragu mengenai kehalalan.
Bazar yang tersedia pun beragam, mulai dari makanan sampai aneka fashion sehingga dimanjakan mata untuk beli baju saree India yang indah. Produk aksesoris pun banyak yang cantik, ingin beli tetapi tidak tahu mau dipakai kemana sih.
Sejak senja sudah menantikan untuk melihat rangkaian kegiatan dari perayaan Thaipusam ini. Sebenarnya lebih seru dari pagi hari karena momen yang berkeliling dengan badan ditusuk-tusuk itu hanya sampai siang hari.
Tetapi tidak menjadi masalah karena sebelumnya sudah pernah pula melihat perayaan dan adegan itu. Memang cukup mengerikan tetapi sebuah pengalaman sih dan belajar juga tentang culture orang lain. Setidaknya makin paham bahwa Medan begitu beragam lah.
Kuliner Beragam
Namanya event besar maka tidak terlewatkan ada aneka kuliner yang dijual di bazar. Saya pun memilih beli roti canai dengan susu coklat dan keju. Jika beli dua porsi khawatir tidak habis, akhirnya beli satu dan berbagi berdua dengan teman seharga 25k.
Awalnya bingung mau beli apa, ada banyak yang tergoda mau dicoba tetapi takut tentang kehalalan. Akhirnya melihat ada yang berhijab dan memutuskan beli roti canai saja. Untuk minuman pun ada beberapa es tetapi lebih aman dengan minum air mineral saja.
Tari-tarian Hiburan
Berhubung acaranya memang seharian tentu banyak isi acara tetapi kemeriahan itu pada malam hari dimana memang banyak tari-tarian hiburan juga. Dari beberapa sanggar tari beberapa kuil di Medan menampilkan tarian terbaiknya.
Ada yang anak-anak, orang dewasa dan penonton tentu saja terhibur dan malam itu pun disaksikan oleh walikota Medan yang baru terpilih juga. Itulah mengapa jalanan begitu ramai karena memang meriah sehingga sepanjang Jalan Zainul Arifin itu pun ditutup deh.
Sebelum pergi memang sudah membayangkan ingin ikut berjoget jika ada musik India yang ditampilkan makanya senang sekali habiskan waktu dari sore sampai tengah malam. Salah satu impian bisa main ke India dan lihat langsung penampilan tarian di negaranya sana.
Kalian pernah enggak menyaksikan perayaan Thaipusam? Mainlah ke Medan dan rasakan sensasi kemeriahan ini ketika di bulan Februari.
1 Comments
Rin, tapi thaipusam ini ga JD libur umum kan ya di Medan? Aku tuh baru tau thaipusam sejak kuliah di Penang. Krn sebelumnya memang ga pernah tahu perayaan ini. Soalnya yg aku tahu hari raya Hindu kan Kuningan, Nyepi, galungan .. ga pernah denger thaipusam.
BalasHapusSaat di Penang baru denger.
Jadi perayaan ini juga hanya utk umat Hindu tamil? Kalo kayak Hindu Bali ga merayakan ya?
Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.