Siapa disini yang menjadi anak pantai? Suka main dengan suasana alam namun tidak mau terlalu jauh dari rumah dan masih ada keramaian? Ini bisa jadi pertimbangan kakan-kawan melalak cantik yang di Sumatera Utara.

Saya sepertinya memang baru sekali ini nikmati pantai ini, namanya memang sudah sering terdengar tetapi jika mengingat setiap moment ternyata belum pernah sih. Sebenarnya tidak terlalu menarik terutama karena warna pantainya yang coklat dan tidak temukan keindahan warnanya.

Hanya saja, Saya bisa melihat begitu besar antusiasme warga yang ingin nikmati liburan lebih murah namun bisa rasakan nuansa alam. Sejak awal memasuki pintu gerbang utama, sudan bisa merasakan keramaiannya dan melihat area parkir yang sudah penuh saja.

Apakah Ada Biaya Masuk?

Well, tentu saja ada donk meskipun terkesan pantai yang panjaag dengan hanya nama saja berbeda tetapi pengunjung tetap harus bayar uang masuk. Tidak terlalu mahal sih tetapi jika membandingkan pantai indah lainnya di Bali yang gratis maka cukup heran saja.

Saya dan teman naik mobil pribadi dan dikenakan biaya 15k per orang sudah termasuk biaya parkir. Seorang teman mencoba menawar biaya masuk karena kami cukup banyak tetapi memang tidak bisa. Heran pula ketika rombongan di mobil satu lagi dapat harga lebih murah sekitar 13k per orangnya.

Semua Serba Bayar

Berharap yang gratis? Mungkin bukan jalan-jalan jawabannya sih. Meskipun hanya ingin nikmati pantai seperti ini tetapi tetap saja butuh duit uituk biaya terjangkau. Minimal bayar yang maşuk sih atay untuk ke toilet.

Pantai ini mengenakan biaya masuk kemudian tidak bisa sekedar duduk sembarangan menggelar tikar. Pengunjung harus sewa gubuk yang tersedia atau bayar tikar dennen haiga sama sekitar 60k. Bahkan bisa dikatakan bukan tikar tetapi hanya terpal plastik biasa.

Ketika mau shalat pasti mau ke kamar mandi tetapi hanya satu yang berfungsi sehingga harus antri panjang. Jika mau nikmati toilet punya restoran yang di salam maka harus jadi pengunjung restorannya terlebih dahulu.

Suasana Pantai

Bagi snak pantai sesungguhnya pasti mengatakan bahwa Sri Mersing ini tidak worth it. Dalam artian, harga murah pun tetap tidak terlalu menarik. Hanya melihat air berwarna coklat sepanjang mata memandang.

Tetapi bukan hanya itu esensinya tetapi juga kebersamaan dengan keluarga, teman, gebetan atau untuk bantu masyarakat sekitar yang jalankan usaha dari berdagang di sekitar pantai.