Pemandangan Mewah Saat Naik Kereta Eksekutif Bandung-Jogja Harga 270 Ribuan

by - September 17, 2023

 Sebuah perjalanan semakin berharga jika diisi dengan kenangan indah. Sebagai solo traveler punya kesenangan tersendiri untuk melihat hal-hal baru. Baru pertama kali bisa menikmati pemandangan mewah sepanjang perjalanan naik kereta eksekutif dari Bandung menuju Yogyakarta.

Sebelumnya Saya pernah berpergian dari Stasiun Kiaracondong Bandung menuju Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada tahun 2015. Namun pada saat itu tidak ada moment bisa melihat pemandangan yang indah dan mewah seperti tahun 2023 lalu. Hal ini dikarenakan saat itu memang mengambil kereta malam sehingga sudah tidak terlihat pemandangan indah.

Akhirnya perjalanan kali ini harus bisa melihat pemandangan mewah saat naik kereta eksekutif Bandung-Jogja tahun 2023 lalu. Biaya tiket memang tidak ekonomi karena memang mengambil kelas eksekutif. Ingin sekali bisa duduk santai di kereta nyaman sambil memandangi yang indah sepanjang perjalanan.



Cari Tahu Kereta Lodaya

Sejak melihat nama kereta yang akan dinaiki dalam perjalanan dari Bandung menuju Jogja. Saya pun mulai cari tahu dan penasaran tentang keretanya. Nama kereta yang akan digunakan adalah Kereta Api Lodaya. 

Kereta Api Lodaya Bandung Solo Balapan


Saat Saya mencari tahu melalui Wikipedia, terdapat informasi mengenai Kereta Api Lodaya tersebut.  Kereta api Lodaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia melayani relasi Solo Balapan–Bandung di lintas selatan Pulau Jawa. Kereta api ini menawarkan perjalanan sebanyak dua kali (pagi dan malam) perjalanan pulang-pergi.




Selain mencari tahu mengenai layanan dari kereta api Lodaya itu sendiri. Saya pun penasaran dengan asal usul katanya juga. Akhirnya menemukan informasi dari Wikipedia juga yaitu nama "Lodaya" berasal dari seekor macan putih (atau disebut Harimau Lodaya, maung dalam bahasa Sunda) jelmaan Prabu Siliwangi—salah satu raja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh—ketika berhadapan dengan putranya, Raden Kian Santang.

Saat ini kata lodaya digunakan dalam bahasa Sunda modern untuk menyebut harimau, dan kata maung digunakan untuk menyebut "macan" (hewan dalam genus Panthera, kecuali singa) secara umum. Makin nambah lagi informasi mengenai nama kereta api di Indonesia donk.

Sebagai solo traveler yang menyukai transportasi kereta api maka tidak ingin melewatkan informasi menarik tentangnya. Memang ada kenyamanan tersendiri saat naik kereta baik di dalam maupun luar negeri.




Tentunya mencoba jalur yang ada di Indonesia terlebih dahulu sudah sepatutnya terutama ingin coba beragam jalur di Pulau Jawa. Menikmati pemandangan dalam perjalanan dari Jakarta hingga Surabaya. Jika punya waktu liburan lebih lama sepertinya akan sangat menyenangkan bisa mencoba jalur darat dari Jakarta sampai ke Bali.

Awal Perjalanan Bandung-Jogjakarta dan Kebaikan Porter


Bagi kawan-kawan melalak cantik yang tinggal di Pulau Jawa mungkin sudah terbiasa bepergian naik kereta api disana. Tetapi ada hal berbeda bagi anak Sumatera seperti Saya ketika bisa menjelajahi beberapa kota di Pulau Jawa naik kereta api.

Sejak awal merencanakan perjalanan ini sudah begitu bahagia. Bayangan bisa melihat pemandangan indah selama trip sudah selalu dalam impian. Setiap hari selalu mencari tahu melalui kanal youtube maupun media sosial instagram. Penasaran dengan suasana di perjalanan makanya terus mencari tahu tentang jalur kereta Bandung-Jogja tersebut.

Biasanya suka ambil perjalanan malam agar bisa istirahat saja selama di dalam kereta tetapi saat sudah tahu betapa indahnya pemandangan jalur Bandung-Jogja ini maka pilih kereta pagi adalah plihan tepat. Bahkan rela harus bangun sangat pagi dan segera menuju stasiun agar tidak terlambat untuk menaiki kereta api.

Pagi itu, sebelum pukul 07.00 pagi, Saya sudah bersiap meninggalkan penginapan yang jaraknya hanya 15 menit saja naik ojek online menuju Stasiun Bandung. Terkesan terburu-buru check out tetapi lebih baik datang awal daripada terlambat.

Penjaga penginapan pun tampak heran ketika Saya sudah bergegas keluar dari penginapan. Saat itu, Saya memilih naik ojek sepeda motor karena barang yang dibawa tidak banyak serta demi efisiensi waktu juga.

Begitu tiba di stasiun, ternyata jarak parkiran menuju ruangan lumayan juga jika memikul barang bawaan yang berat. Meskipun hanya bawa satu buah tas tetapi ternyata cukup berat karena sudah diisi aneka barang belanjaan selama di Bandung.

Hal kacau adalah saat membayar tidak punya uang cash yang pas nominalnya sehingga bingung driver mencari uang kembalian. Akhirnya abang ojek online mencari tukaran di warung terdekat karena petugas parkir pun tidak ada duit pecahan.

Saat itu, Saya mengucapkan rasa terima kasih karena menurut pengalaman perjalanan di Bandung ini merasa puas dengan kebaikan orang-orang di sekitar bahkan sejak awal kedatangan. Nah, biasanya Saya jarang sekali pakai jasa para porter atau pemikul barang bawaan penumpang.

Setiba di Stasiun Bandung langsung ada porter masih muda dalam pandangan Saya tentunya, beliau menawarkan jasanya tetapi Saya pun memilih untuk bawa sendiri saja. Entah mengapa saat itu belum begitu tergerak hati. Tetapi ketika sudah berjalan ke dalam ruangan untuk mencetak tiket, ada seorang bapak yang menawarkan diri. Saya pun langsung mengatakan iya untuk dibantu karena sudah melihat penampilan bapak yang sudah berumur. 

Sepanjang perjalanan menuju peron, bapak tersebut mau mengajak ngobrol dan menanyakan hal-hal umum. Saya pun menjawab sesuai pertanyaan dengan ramah pula. Oh ya, bapak itu pun tidak menargetkan biaya angkut barang, bahkan mengatakan beri seikhlas saja. Saya paling tidak tega dengan hal begitu maka lebih memilih memberikan nominal yang mungkin lebih dari normal fee biasanya.

Pengalaman pertama gunakan jasa porter di stasiun dan ternyata sangat membantu sekali. Jarak dari ruang tunggu sampai ke dalam kereta api itu lumayan jauh. Jika saya bawa sendiri pun sudah keberatan dan merasa leleah. Bayangkan jalan bawa diri dan sebuah tas kecil saja sudah pegal ditambah jika harus bawa tas berat begitu.

Satu hal paling membuat tersentuh adalah doa-doa yang dipanjatkan oleh bapak tersebut. Saya paling tidak kuat dengan doa-doa baik yang dilontarkan orang lebih tua. Bapak tersebut banyak sekali mengucapkan kalimat-kalimat kebaikan hingga Saya pun meneteskan airmata selepas bapak itu keluar dari kereta. Sungguh tidak kuat jika melihat orang sudah tua begitu masih harus bekerja dan kerjaannya pun cukup berat begitu.




Pelayanan Crew Kereta Selama Perjalanan


Berhubung pertama kali mencoba kereta api Lodaya dengan rute Bandung-Jogja maka segala sesuatunya masih terasa baru. Pagi itu, berangkat dari Bandung memang belum ada sarapan pagi karena memutuskan untuk coba maakanan kereta saja.

Ternyata memang sudah cukup rapi pelayanan di kereta dimana ada crew yang memang bertugas untuk menjual aneka makanan dan minuman. Jadi, ada dua petugas perempuan saat itu yang harus berjalan dari gerbong ke gerbong lainnya untuk menjajakan dagangan milik PT.Kereta Api Indonesia.




Pada perjalanan kali itu, tidak begitu ramai isi penumpan di gerbong yang saya tempati sehingga lebih leluasa juga tanpa ada orang lain duduk bersebelahan dengan Saya. Ketika crew datang, Saya memutuskan untuk pesan nasi goreng seharga 45 ribu dan air mineral seharga 5 ribu. Cukup sudah pagi itu menghabiskan budget 50 ribu yang cukup worth it demi perjalanan yang lebih nyaman.




Tentu perut terisi kenyang maka perjalanan 7,5 jam itu lebih menenangkan. Saya pun tidak lupa memfoto menu makanan yang dipesan sebagai kenangan yang bisa dibagikan ke kawan-kawan yang ingin coba naik kereta nantinya.

Btw, pelayanan dari staff kereta api sendiri tidak terlalu wah namun setidaknya sudah bertindak normal saja cukup lah. Saat itu, beberapa pengunjung di sekitar Saya pun memesan menu di kereta seperti kopi dan teh. Harga satu cup minuman hangat tersebut senilai 25 ribu dan memang sudah wajar saja dalam kereta seperti ini.

Pemandangan Mewah Perjalanan Bandung-Jogja


Pastinya paling ditunggu oleh kawan melalak cantik adalah pemandangan mewah dalam perjalanan Bandung menuju Jogja. Kenapa dikatakan mewah? Karena memang sangat cantik dan unik sehingga pemandangan tersebut mahal dan mewah. Sekalipun harga tiketnya masih cukup terjangkau tetapi pengalaman perjalanan itu yang tak ternilai dengan uang saja.




Dalam perjalanan ini ada beberapa spot menarik yang memiliki daya tarik tersendiri bahkan saat baru saja tiba di Stasiun Bandung lho. Nantinya ada review khusus tentang Stasiun Bandung, tungguin saja. Pemandangan menawan dengan bangunan klasik yang juga memadukan dengan sentuhan modern menjadikan stasiun semakin indah dilihat dan cantik juga untuk berfoto.

Saya paling menantikan pemandangan serba hijau selama perjalanan karena sudah sangat rindu dengan persawahan, perbukitan, pegunungan yang bisa dilihat dari dalam kereta saja. Konon katanya menurut informasi bahwa jika naik kereta rute Bandung-Jogja ini, memang akan bertemu setidaknya ada lima gunung tercantik Bumi Parahyangan, yaitu ada  Gunung Galunggung, Gunung Sawal, Gunung Cakrabuana, Gunung Haruman, dan Gunung Mandalawangi.




Tentunya ada beragam pemandangan lain seperti jembatan, sungai tetapi Saya pun belum terlalu mengetahui nama lokasi-lokasi yang dilalui. Sepanjang perjalanan hanya takjub melihat keindahan dan kenyamanan selama berada di dalam kereta. Menikmati bisa baca buku juga, me time sambil introspeksi diri dan tentu tidur beberapa menit saat mulai ngantuk.

Sekitar pukul 14.30 waktu setempat, kereta pun tiba di Jogja. Siang itu disambut oleh hujan yang indah di Jogjakarta. Saya pun langsung saja pesan taksi online karena tidak memungkinkan untuk naik ojek motor. Btw, selama masih di Stasiun Yogyakarta, Saya masih merasa tidak menyangka bisa kembali lagi ke Jogja. Selalu punya impian bisa tiap tahun ke Jogja karena memang banyak hal yang dikangenin dan buat ingin selalu kembali.




Adakah kawan-kawan melalak cantik punya pengalaman naik kereta menuju Jogja dari kota manapun di Pulau Jawa? Yuk boleh berbagi ceritanya di kolom komentar ya!










You May Also Like

11 Comments

  1. Sejak ngerasain ke Jogja naik KA, aku udh ga tertarik naik pesawat kalo destinasinya masih pulau Jawa 😄😄.

    So far baru cobain eksekutif doang sih Rin, dan puas BANGETTTT. Memang senyaman itu KAI skr yaa. Dengan Hrg masih murah, tapi duduknya aja udh lebih luas. Coba kalo naik pesawat, mahal, tempat duduk ekonominya sempit 🤣. Mendingan naik KAI.

    Makanya pengen ajak anak2 juga, kalo liburan naik yg luxury ke Surabaya tuh. Penasaran juga Ama yg luxury.

    Makanan kai juga enak, sesuai Ama harga lah.

    BalasHapus
  2. Mewah banget. Sekarangnaik kereta api udah kayak naik pesawat berasa eksklusif gitu. Salut buat KAI yang udah semakin meningkat pelayanannya.

    BalasHapus
  3. Kereta api sekarang jadi keren, yang ekonomi aja udah pakai AC. Kapan lah blog m jalan jalan naik kereta lagi hihi

    BalasHapus
  4. kok nuansanya begitu mewah, mirip mirip naik pesawat, kelihatan bersih juga ruang kereta, pemandangannya pun gak ada obat, begitu syahdu

    apalah daya, semoga rezeki bisa berkesempatan cobain kereta di jawa

    BalasHapus
  5. Udah paling benar, Kak, traveling naik KA sekarang. Apalagi, KAI sekarang kece, cozy, nyaman, dan mewah. Sebatas sampai Siantar aja udah nyaman kali, apalagi kalau yang eksekutif.

    BalasHapus
  6. Cakep banget pemandangan dan sekarang kereta api udah bagus banget ya kak. Bersih dan warna kursinya itu lho kayak di pesawat aja. Suka bgt liat pemandangan sambil naik kereta api. Apalagi bisa jajan juga. 😍

    BalasHapus
  7. seru naik kereta api di Jawa, pemandangannya kalau sudah masuk ke persawahan bagus banget, apalagi kalau sudah lewat pegunungan, dulu pas di Jawa pengen ke Jakarta naik pesawat, cuma disarani temen coba naik kereta api, dan ternyata bener, kalau untuk jalan" dan banyak waktu mending nyobain naik kereta api, tapi kalau untuk perjalanan jauh lebih dari 5 jam mungkin jangan ambil kelas ekonomi, karna bakalan cape

    BalasHapus
  8. Wah seru sekali pengalaman perjalanannya kak Ririn, Ayu jadi kepingin juga jadi pingin jalan jalan ke solo dari Bandung.

    Pemandangannya bagus banget kak, Ayu pikir kerta api malam terbaik karena bisa tidur sepanjang jalan. Setelah baca tulisan ini kayaknya lebih bagus lihat pemandangan ya kak hehehe.

    Menurut kakak lebih bagus kita pakai jasa porternya dari luar awal atau waktu dah di dalam ya kak?

    Terimakasih kak jadi lebih tau sekarang

    BalasHapus
  9. 2018 ke Bandung, awalnya rencana pulangnya ke jogja, pingin naik KA, tapi ga jadi, malah jadi keliling Sumedang. Harus coba sih ini tapi baru tau kalau "ternyata jarak parkiran menuju ruangan lumayan juga jika memikul barang bawaan yang berat." Apa lagi klo di Bandung biasanya belanja kan.. Harus ada antisipasi juga kayaknya, apa belanjaannya dieskpedisikan aja kali ya. . Alhamdulillah ada jasa porter juga. Btw, untuk biaya jasa porter kisaran berapa?

    BalasHapus
  10. Aku pernah sih main ke Jawa dan coba kereta api dari Bandung ke malang kak, pas itu ditahun 2015 kalo tidak salah. Memang asik banget pemandangannya apalagi pas lewat tebihnya berasa sedang naik wahana di tempat bermain, mana kiri kanannya bagus lagi pemandangannya. Cuma aku naik yg ekonomi yang dulu masih tegak gitu kursinya yg 90 derajat wkwk. Tapi asik sih memang gak nyangka karena kirain Jawa itu isinya rumah penduduk karena taunya dulu di Jawa itu pulau terpadat kan eh ternyata masih ada hutan yang asri seneng deh

    BalasHapus
  11. Serunya kak bisa jalan-jalan ke jogja. Jadi pengen juga nih. Dulu pernah naik kereta dari jakarta ke Jogja tapi jadwal malam. Jadinya gak bisa melihat pemandangan yg indah kayak gini.

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.