­

Cerita Pengalaman Naik Ojek Online ke Ubud Bali Pulang Pergi

by - Juli 16, 2023

 Solo traveler itu sebenarnya ada dua sisi yang dialami baik menyenangkan atau sangat menyenangkan. Pengalaman ekstrim atau sangat ekstrim. Liburan sendiri tapi tidak kesepian. Beragam hal baik maupun kurang baik ada pula dialami oleh solo traveler selama perjalanan. Selalu ada kelebihan dan kekurangan dari setiap tipe traveler sih. Nah, kali ini mau bahas cerita pengalaman naik ojek online ke Ubud Bali pulang dan pergi dari Seminyak.

Naik Ojol ke Ubud Bali


"Serius naik ojek online (ojol) ke Ubud?,"ujar salah seorang teman. Mungkin bagi beberapa orang yang tidak terbiasa jalan sendiri maka hal begini akan terkesan menakutkan atau wah pula. Selain itu, pasti kawan akan menanyakan mengenai biaya atau ongkos menuju ke Ubud dikarenakan lokasinya yang lumayan jauh.

Kenapa Naik Ojol ke Ubud?

Beberapa teman yang mendengar pengalaman ini langsung mengatakan begini,"kenapa tidak sewa motor aja?",ujar mereka. Saya pun hanya menjawab bahwa saat itu berfikir mau yang terima bersih saja sih. Jika membawa motor sendiri tentu harus memikirkan cari jalan atau fokus melihat map. Naik ojol juga tidak tetap menyenangkan kok dan bisa merasakan suasana persawahan juga di Ubud.



Sebenarnya awal cerita mau ke Ubud ini adalah saya ingin pergi bersama seorang teman yang sudah lama stay di Bali. Namun, ternyata memang jadwal kami tidak ketemu sehingga akhirnya saya memutuskan untuk pergi sendirian. Ada keinginan untuk sewa motor tetapi tidak ada yang bisa memberi sewa hanya satu hari saja. Saya pun akhirnya punya ide naik ojol saja, harganya pun ketika dicek masih masuk akal.

Takut Tidak Bisa Kembali

Saya pun menerima beberapa pertanyaan mengenai bagaimana jika tidak ada ojek online lagi dari Ubud sehingga tidak bisa kembali. Nah,hal tersebut tentu sudah masuk dalam perkiraan donk. Memang ada rasa waswas jika nantinya tidak ada ojol kembali ke kawasan kota. Tetapi saya sempat ngobrol terlebih dahulu dan ternyata justru banyak juga yang mau membawa penumpang ke arah Seminyak lho.

Tujuan di ubud Kemana?

Pertanyaan ini pun ada yang ditanyakan ke saya karena tentu sudah ada gambaran donk lokasi yang mau dituju. Ini pengalaman pertama menginjakkan kaki di Ubud tentu saya pun tidak tahu tempat menarik mau dikunjungi. Inilah kegunaan teknologi sehingga memudahkan dalam pencarian informasi. Pilihan pun jatuh ke Ubud Art Market maka langsung buat tujuan atau destinasi pada aplikasi ojol adalah pasar seni tersebut.

Tiba di Ubud

Driver ojol langsung menurunkan di depan Ubud Art Market sehingga saya pun langsung bisa melihat sebuah bangunan besar yang sedang dipadati pengunjung sambil melihat beragam produk seni lokal. Kaki pun melangkah menuju bangunan tersebut dimana saya harus menyebrang terlebih dahulu untuk bisa tiba disana.

Naik Ojol ke Ubud Bali


Ada beragam produk yang dijual tetapi memang keahlian menawar sangat dibutuhkan dikarenakan buka harga cukup tinggi. Sebagai seseorang yang paling malas urusan tawar menawar maka saya pun sekedar melihat saja. Lebih suka beli segala sesuatu di tempat sudah tertera fixed price sehingga tidak perlu lagi mempertimbangkan harga sesuai untuk barang yang mau dibeli.

Saya pun tidak terlalu lama mengelilingi bangunan tersebut, akhirnya coba menelusuri lebih ke dalam dengan penjual yang lebih banyak berada di sisi kanan dan kiri. Nah, mungkin harga bisa ditawar lebih murah karena sudah berada di luar bangunan. Tetapi saya pun tetap saja tidak mencoba beli apapun karena koper tidak bisa menerima banyak bawaan lagi.



Setelah selesai mengelilingi pasar, perut pun mulai keroncongan dikarenakan memang belum makan siang. Sepanjang pinggir jalan raya Ubud itu banyak terlihat outlet atau cafe penjual makanan tetapi masih pusing mencari mana yang halal atau tidak. Mata sudah tertuju saja ke Starbucks tapi belum ada isi makanan ke perut maka tidak berani langsung minum kopi.

Naik Ojol ke Ubud Bali


Akhirnya pilihan jatuh ke restoran Italia yang bisa dibaca review selengkapnya di UNO Ristorante Italiano Ubud. Duduk beberapa jam sekaligus mengisi baterai gadget serta menikmati seporsi pizza. Setelah selesai, langsung berjalan sebentar dan kemudian memesan ojol untuk kembali ke Seminyak.  Berhubung saat itu sudah pukul 6 sore sehingga takut kemalaman dan khawatir tidak ada ojol yang akan menerima nantinya.

So far, perjalanan ke Ubud ini menyenangkan karena tidak perlu lelah bawa motor sendiri. Memang budget yang dikeluarkan lebih besar ya dibandingkan sewa motor. Ongkos pulang pergi dari Seminyak ke Ubud senilai 150 ribu dimana 75 ribu untuk sekali jalan. Tentu tidak mengecewakan donk karena bisa lihat pemandangan sawah yang indah juga. Yah, ada sih rasa lelah karena duduk yang hampir sejam lebih di atas sepeda motor tapi tetap menyenangkan donk.

Btw, siapa yang punya pengalaman ke Ubud naik motor sendiri atau naik ojol nih? Boleh banget yuk berbagi di kolom komentar!


















You May Also Like

0 Comments

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.