Mengedukasi Kusta ke Masyarakat Lebih Menarik Bersama BABINSA dan PKK

by - Juni 17, 2023

 Pemahaman tentang kusta kini semakin meluas dipahami masyarakat. Hal ini tentu tidak luput dari peran serta para stakeholder maupun masyarakat sendiri. Semakin menarik dan mudah dipahami cara penyampaiannya maka edukasi pun bisa lebih cepat tersampaikan ke masyarakat.



Beberapa waktu lalu, saya pun menambah pengetahuan tentang kusta yang mana memang sering masih simpang siur informasinya di masyarakat. Banyak penyintas masih mendapatkan diskriminasi dikarenakan pemahaman yang sering salah terutama di lingkungan masyarakat daerah minim akses informasi.

Kasus kusta pun mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir dimana jumlahnya yang semakin meninggi, dimana sudah mencapai 18 ribu kasus. Hal ini terntunya menjadikan Indonesia sebagai pemilik kasus kusta tertinggi ketiga di dunia.

Edukasi ke Masyarakat Mengenai Kusta

Talkshow ruang publik KBR mencoba membuka pola pikir dan menambah wawasan seputar kusta. Obrolan menarik dipandu oleh Rizal Wijaya sebagai host yang membawakan jalannya obrolan seru bersama BABINSA dan PKK.

Kali ini obrolan semakin mendalam membahas mengenai edukasi kusta bersama narasumber kompeten di bidangnya yaitu Kapten Inf Shokib Setiadi selaku Pasiter Kodim 0712 Tegal dan Elly Novita, S.KM, MM selaku Wakil Ketua Pokja 4, TP PKK Kabupaten Tegal.

Pembahasan obrolan dimulai dengan dibuka oleh host Rizal Wijaya yang menyampaikan dengan kalimat pembuka mengenai tingkat kasus kusta ini sendiri di Indonesia. Merupakan negara pemilik kasus tertinggi ketiga di dunia serta kusta ini pun salah satu penyakit yang menimbulkan disabilitas.




Ia mengatatakan bahwa pada tahun 2017, angka disabilitas akibat kusta masih mencapai angkat 6,6 orang per 1.000.000 penduduk. Padahal pemerintah punya target angka disabilitas kusta kurang dari 1 orang per 1.000.000 penduduk.

Edukasi Kusta yang Menyenangkan

Sebelum memberantas kasus kusta atau mengurangi angka kasusnya maka perlu diberikan inovasi edukasi yang menarik sehingga para masyarakat tertarik memahami dan bisa melakukan pencegahan mengenai kusta ini.

Kusta Itu Apa?

Sebelumnya mari dipahami bersama kusta atau lepra adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi dan saluran pernapasan. Penyakit kusta ini sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman kusta [Mycobacterium Leprae] yang terutama menyerang kulit dan syaraf dan tidak berbahaya apabila diobati dengan tepat.

Gejala Kusta

Kondisi kusta ini terutama mempengaruhi kulit, mata hidung dan saraf perifer. Gejalanya termasuk bercak-bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa, mati rasa, dan lemas pada tangan dan kaki.

Penyembuhan Kusta

Kusta dapat disembuhkan dengan terapi sejumlah obat selama 6-12 bulan. Penanganan dini akan menghindarkan dari kecacatan.

Kegiatan Roadshow dan Senam Sehat

Nah, mari kita lanjutkan kembali mengenai obrolan mengedukasi masyarakat yang dilakukan oleh BABINSA dan PKK Tegal. Bapak Kapten Setiadi mengatakan bahwa buat kegiatan olahraga bersama sehingga edukasi ke masyarakat tenang kusta ini lebih menyenangkan di Tegal.




Pada kegiatan roadshow yang lalu disampaikan pula kegiatannya seru karena bisa ikut senam bersama, gerak badan sehingga dari kegiatan tersebut pun bisa dapat informasi benar dan berguna serta lengkap seputar kusta yang tentu menjadi lebih menyenangkan.

Kemudian disampaikan bahwa bisa mengedukasi dengan cara kolaborasi dengan masyarakat karena sudah mulai abai tentang kusta ini makanya perlu edukasi lagi. Kali ini dipilih kegiatannya di Tegal dimana semakin membuka pola pengetahuan masyarakat.

Dengan adanya kegiatan roadshow ini bisa membuka pengetahuan, beri pendampingan ke masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan kemarin pun bermanfaat karena bisa edukasi mengenai pencegahan stunting dan pendampingan masyarakat.

Sebelumnya kegiatan roadshow seperti ini belum pernah dilakukan tapi sudah sosialisasi bersama tenaga kesehatan. Kali ini dikemas berbeda sehingga bisa menjadi lebih gembira untuk edukasinya. Ini tentunya juga untuk menggalakkan gerakan Indonesia bisa bebas kusta.

Ibu Elly Novita menyampaikan bahwa melalui roadshow kemarin itu banyak didapatkan materi berkesan sehingga wawasan makin terbuka. Bagaimana jika ada masyarakat yang terkena, harus tahu mendeteksi awal makanya perlu ketahui ciri-ciri orang yang terdeteksi kusta. Inilah menariknya dari kegiatan roadshow di Slawi, Tegal kemarin.




Melalui edukasi kusta ini tentu agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap penyintas karena penularan itu tidak langsung bisa terkena karena prosesnya sendiri jika terhubung atau adanya kontak yang cukup lama. Jadi, perlu diketahui pula bahwa kusta ini penyakit menular yang tidak gampang penularannya.

Ibu Elly menambahkan bahwa peserta antusias dalam sesi tanya jawab yang mana artinya masyarakat itu benar-benar ingin tahu. Kini bisa semakin tahu dan bisa mengimplementasikan tentang kusta bahwa pemerintah akan mendukung dimana menjadi jaminan nasional dan pengobatan gratis sehingga jangan khawatir atau takut tentang diskriminasi terkena kusta.












You May Also Like

1 Comments

  1. ini perlunya sosialisasi ke masyarakat ya mbak, kadang masyarakat awam taunya kalau kusta ini kayak bahaya dan nularin, jadi penderita kusta merasa kayak dijauhi. Padahal proses penularan juga nggak gampang
    Intinya mindset yang terbentuk di masyarakat yang harus diubah oleh pihak-pihak terkait supaya pemikiran warga berubah

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.