­

Ramadan di Negeri Jiran, Sahur di Thailand dan Buka Puasa di Malaysia

by - April 05, 2023

 Pernah merasakan ramadan di negara orang? Pastinya kawan melalak cantik ada yang pernah dan ada pula yang belum. Sebelumnya saya hanya pernah berpuasa di kota lain,lebih tepatnya pulau Jawa. Itu terjadi lebih kuran 10 tahunan lebih yang lalu. Masa masih di bangku perkuliahan selalu ingin punya pengalaman yang seru. Kini saya pun mencoba lagi namun bukan saja dalam negeri namun sampai ke negeri jiran. Simak yuk ulasan pengalamannya dalam artikel berikut ini!



Pengalaman Ramadan di Negeri Jiran

Pada tahun 2018, saya sempat punya pengalaman sahur satu hari di Malaysia. Saat itu bulan Juni dan sedang ada perjalanan ke Kuala Lumpur dan Penang hanya sekedar untuk jalan-jalan. Nah, jadwalnya ternyata mendekati ramadan namun hanya satu hari saja merasakan puasa disana. Tentu tidak ada hal yang terlalu istimewa karena cuma satu hari.

Saat itu, hanya merasakan sahur sendiri di rumah teman yang bukan beragama islam. Ia pun tidak tinggal di rumahnya tersebut karena memang rumah itu hanya untuk orang-orang traveler yang sedang main ke daerahnya. Saya pun hanya sahur dengan satu buah apel dan minum susu sari kurma yang dibeli di AEON Mall.

Puasa Pertama di Hat Yai, Thailand

Sesungguhnya tidak pernah membayangkan atau merencanakan untuk berpuasa di Thailand. Membayangkan banyaknya masyarakat yang tidak beragama islam disana tentu langsung berfikir sulitnya mencari makanan untuk sahur. Tetapi saya pun teringat bahwa ini Thailand Selatan yang masih berdekatan dengan Malaysia sehingga lumayan banyak warga muslimnya.

Awal cerita, saya hanya ingin bepergian ke Penang dan menghabiskan beberapa hari saja seperti biasa. Namun, jumlah hari libur anak sekolah pada awal ramadan sekitar 1 minggu. Oleh karena itu, saya pun memutuskan untuk merasakan puasa di Penang beberapa hari lagi. Ternyata setelah berbicara dengan seseorang disana, ia menyarankan untuk pergi ke Thailand terlebih dahulu agar kami punya waktu untuk berbuka puasa bersama di Penang.

Saya pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke Hat Yai lebih awal dan kembali lagi ke Penang pada hari puasa pertama. Nah,itulah pengalaman pertama memikirkan beli makanan untuk sahur. Posisinya saya mengambil penginapan di dormitory yang mana di dalam ruangan terdiri beberapa orang. Syukurnya pada malam itu hanya ada satu orang perempuan namun saya tidak melihat ia juga bangun untuk sahur. Mungkin sedang tidak berpuasa atau memang bukan beragama islam. 

Bangun sahur dalam kegelapan karena semua lampu sudah pasti dimatikan di hostel tersebut. Saya pun membawa smartphone dan menghidupkan senter menuju ruang dapur. Sudah ada makanan yang saya letakkan pada malam hari sebelumnya. Sempat bingung mau pilih menu apa karena menyesuaikan agar makanan tidak basi. Syukurnya ada penjual nasi dan telur dadar di dekat hostel sehingga saya beli pada malam hari dan menyimpan di dapur.




Tentunya sangat tidak menyenangkan nikmati makanan sahur sendirian dengan pencahayaan remang-remang. Air mineral memang ada disediakan hostel tetapi saya pun lebih memilih beli di Seven Eleven. Saya pun memperbanyak minum saja karena mau ada perjalanan balik ke Penang pada hari tersebut. Suasana ramadan memang tidak terlalu terlihat di kawasan tempat saya tinggal tetapi sudah tampak di mall dengan adanya bazaar-bazaar menjual makanan dan pakaian.

Hal sederhana yang dialami tetapi memang menyenangkan dan memberikan kesan. Hari sebelumnya menjelang ramadan, Saya masih sibuk berkeliling Central Festival Hat Yai. Ada beberapa fashion items yang dibeli untuk baju baru dipakai saat buka bareng ramadan dan acara saat lebaran.

Tidak hanya cerita tentang ramadan di Hat Yai saja, saya pun punya pengalaman sahur dan berbuka di Penang, Malaysia.  Serta ada cerita seru ketika menjelajahi bazaar untuk mencari kuliner yang lezat tersedia saat ramadan.

Hunting Kuliner Buat Berbuka di Penang, Malaysia 

Sahur puasa pertama dilakukan di Hat Yai dengsn sembunyi-sembunyi karena orang-orang sedang tidur. Nah, saya sudah berada di Penang, Malaysia untuk berbuka di puasa pertama ini. Pilihan menu berbuka tentu lebih beragam daripada makanan untuk sahur. Sore hari tiba di Penang, saya pun langsung menuju apartemen dan membersihkan diri lanjut hunting kuliner di Queensbay Mall. 

Selalu bepergian ke mall tersebut karena memang paling terdekat dari apartemen. Ongkos naik ojek mobil online pun sekitar RM 5 saja. Memang bisa naik bus tetapi mau turun dan keluar dari kawasan apartemen yang membuat malas terutama kawasan yang memang asing.

Saya pun segera menuju Queensbay Mall dimana waktu berbuka pun sudah mendekat. Sekitar 40 menitan lagi menjelang waktu buka, saya pun segera mencari Queens Hlall karena disana sudah pasti banyak makanan dan minuman yang bisa dipilih.

Memilih Pad Thai dan Ice Milo

Ada begitu banyak food tenant di Queens Hall tetapi tetap kembali ke Thai Food deh. Awalnya sudah niat mau ke Turkish Food, nikmati shawarma atau kebab gitu. Namun, justru mundur teratur saat melihat staff nya yang bekerja ganteng semua. Bisa gitu kan? Iya, saya langsung enggak percaya diri aja gitu. Padahal sebelumnya pernah sendirian juga main ke Turki dan lebih banyak lagi lelaki ganteng yang diajak bicara.

Nah, menurut saya rasa Pad Thai ini kurang cocok di lidah sih. Entah efek puasa seharian makanya tidak terlalu selera mau makan. Biasanya makan masakan Thailand selalu happy dan habis bahkan makan Tom Yum sebelum ramadan disini juga porsi gede lho. Untuk harga masih kategori standard di mall sih sehingga tidak terlalu menghabiskan isi kantong.

Minuman praktis yang dipilih yaitu ice milo dengan harga yang juga murah. Sekitar RM 4.50 saja untuk 1 gelas yang bisa dinikmati sambil makan Pad Thai. Saya pun nikmati menu berbuka sendirian. Apakah merasa canggung? Tentu tidak karena ada juga pengunjung lainnya makan sendiri di Queens Hall ini.




Pergi ke Bazaar Ramadan Bayan Lepas

Hari pertama berbuka puasa hanya dihabiskan di mall saja karena dekat dengan apartemen dan sekalian mau belanja beberapa fashion items disana. Pada hari kedua,saya tentu tidak ingin cuma nikmati menu yang sama kembali maka mulai bertanya dengan kawan yang warga lokal Malaysia. Selain itu, mencari informasi juga di Google untuk referensi bazaar ramadan di Penang.

Pilihan jatuh ke Bazaar Ramadan Bayan Lepas yang memang lumayan jauh dari apartemen. Bahkan ongkos ojek mobil online saja hampir seratus ribu rupiah untuk sekali jalan. Dikarenakan ingin melihat aktifitas ramadan warga lokal maka ongkos bukan menjadi pertimbangan. Saya pun langsung mengecek di maps dan aplikasi ojek online. Sore itu langsung bergegas ke Bazaar Ramadan Bayan Lepas sendirian yang berada di Jalan Mahkamah, Kampung Perlis.

Ketika sudah tiba di lokasinya, mata langsung tertuju dengan ramainya masyarakat yang memenuhi bazaar ramadan tersebut. Saya pun mulai berkeliling untuk melihat aneka kuliner yang dijual. Jika membawa kemauan saja maka maunya bawa pulang semua dagangan disana.

Pemandangan pun cukup indah melihat adanya deretan perbukitan dengan bangunan tinggi apartemen yang berjajar. Saya menikmati sekali suasana ramadan di Penang ini apalagi mendengar warga berbicara bahasa lokal. Begitu pula saat saya mau membeli, pastinya penjual menggunakan bahasa Melayu yang saya banyak juga tidak paham. Beberapa kata tidak sama susunannya dalam kalimat sehingga membuat bingung. 

Bahkan sempat terjadi miss understanding karena saya kurang paham maksud penjualnya. Lebih baik gunakan Bahasa Inggris saja sih biar lebih jelas. Bukannya bermaksud apapun tetapi demi kemudahan komunikasi. Tidak semua kata yang ada di Bahasa Melayu Malaysia itu sama dengan Bahasa Indonesia.

Well, alhasil saya pun memborong beberapa menu makanan seperti nasi tomat, kue cucur, pulut inti, es asam boi, roti jhon dan bakso siram kuah bolognese. Tentunya semua tidak bisa habis dalam satu malam sehingga esok hari dinikmati lagi dan ada pula yang harus dibuang. Semua pengeluaran selama di bazaar tidak melebihi 150 ribu rupiah karena memang bazaar lokal yang murah meriah.




Sahur dan Buka Sendiri di Apartemen

Keesokan harinya merupakan hari terakhir berada di Penang pada trip kali ini. Sahur dan buka pun masih sendiri di apartemen. Makan sahur yang dipilih adalah roti jhon sisa beli di bazaar dan ternyata memang banyak sekali untuk dinikmati sendirian.




Berbuka pun hanya pergi ke Queens Hall lagi dan membeli minuman dingin. Makanannya saya nikmati beragam roti yang dibeli di Seven Eleven. Sebagai orang yang tidak bisa makan banyak maka sedikit pun menu sudah membuat kenyang.

Seandainya menikmati menu sahur dan berbuka beramai-ramai pasti lebih seru. Tetapi saya memang solo traveler lebih banyak lakukan aktifitas sendiri. Hanya sesekali bertemu dengan orang dan mengobrol atau jalan bareng menelusuri lokasi wisata suatu daerah. Gimana kawan-kawan? Masih semangat baca cerita liburan di Penang dan Hat Yai berikutnya?











You May Also Like

30 Comments

  1. masya Allah, asik puasanya di negeri seberang. eh tapi vibes ramadan disana gak beda jauh sama di Indonesia ya mba

    BalasHapus
  2. Seru sekali pengalaman Mbak Ririn ini. Sahir di Thailand, berbuka di Malaysia. Dan walau sahur diam-diam, tapi berbukanya bisa bahagia ya, Mbak. Apalagi makanan Malaysia hampir sama dengan masakan Indonesia. Dan dengan kurang 150 ribu, sudah puas, ya hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, seru banget ya. Bisa menikmati buka dan sahur di tempat yang berbeda-beda.

      Hapus
  3. Baca pengalamannya berasa seru banget ya menjalankan ibadah puasa di luar negeri. Sensasinya pasti beda banget deh.

    BalasHapus
  4. Wahh pengalaman yang paling gabisa dilupakan mesti ya mbak. Disana ada genjring ga kak yang bangunin sahur? hehehe

    BalasHapus
  5. Pengalaman puasa di bulan Ramadhan di negeri orang yang luar biasa kak. Secara niatnya kudu kuat banget ya, apalagi saat di Thailand, sahur aja dalam penerangan yang terbatas.
    Keren kak.

    BalasHapus

  6. Luar biasa pengalaman menjalani shaum di bulan Ramadan ketika sedang berada dinegeri orang, apalai kalau di negeri-negeri yang masa siangnya lebih panjang seperti di eropa, pasti kerasa banget puasanya

    BalasHapus
  7. mbaaa, kenyangkah sahur hanya dengan apel dan minum susu sari kurma? hebat euy mba nya kuat. kalo saya udah lemes duluan, hihihi. yang aman emang beli minum di seven eleven sih, terus menu telur. udah aman dan halal. susah gak sih nyari menu buka puasa halal di thailand? kalo soal godaan banyak yang gak puasa sih menurut saya pasti aman ya. yang pusing ya itu nyari menu halalnya. tapi seru ya bisa sahur dan puasa yang berbeda dari kebiasaan di indonesia, hehe

    BalasHapus
  8. Jadi termotivasi kak, pngn deh ramadhan di luar negeri suasana kayak gimana. Plih makanan juga menarik.

    BalasHapus
  9. wah seru banget travelingnya, saya kalau ke luar negeri belum pernah nyobain pas bulan puasa, kayaknya seru juga ya dapat pengalaman berbuka puasa di beberapa negara

    BalasHapus
  10. Senengnya traveling gini ya, Kak. Ada aja pengalaman baru di negeri orang, termasuk pengalaman berpuasa.

    BalasHapus
  11. Seru juga baca pengalaman kakak buka puasa di negara tetangga. Sahur dengan remang-remang, aduh kalau aku mungkin pilih ndak sahur aja, Kak :3

    BalasHapus
  12. Seru sekali pengalamannya. Makan sahur di Thailand, dan berbuka di Malaysia. Menghabiskan satu hari di beda wilayah. Itu nyebrang perbatasan ya?

    BalasHapus
  13. Aku sampai lihat peta nih, ngebayangin Hat Yai tuh mananya Penang. Pengalaman tak terlupakan yah, sahur sendirian gelap-gelap.
    Pernah ke Penang, tapi langsung sih dari Cengkareng. Seru juga ya jalan darat ke negara tetangganya...

    BalasHapus
  14. jadi ada pengalaman ya Mbak menjalankan puasa di negeri orang which is minoritas seperti di Thailand itu, Alhamdulillah sih ya akhirnya terlewati juga :)

    BalasHapus
  15. Wow, seru banget ya Kak, bisa berpuasa di negara lain. Tentunya tantangannya beda dengan berpuasa di negeri sendiri.

    BalasHapus
  16. Makanan kalau tidak cocok di lidah mungkin karena rasanya, atau memang kondisi external sehingga jadi kurang mood buat menikmati

    BalasHapus
  17. Kalau aku sih sudah pernah puasa di kota lain. Kayak Semarang, Kalimantan. Belum di negara lain. Tapi ayah dan ibuku pernah menjalankan puasa di Malaysia waktu jadi TKI. Namanya juga kerja ya. Ceritanya sih panas banget.

    BalasHapus
  18. Bakso Siram Kuah Bolognese. Ini unik banget sih Kak menunya. Penasaran bakalan segurih apa yaaaa rasanya. Pengalaman yang unik nih sahurnya di Thai bukanya di Malay. Hihihi. Sahur di tenpat remang eh buka puasa bisa lirik banyak menu yummy.

    BalasHapus
  19. Pengalaman berpuasa di negeri orang itu luar biasa ya. Apalagi pas di Thailand. Kudu mingser ke tempat yang banyak muslimnya.

    Berbeda dengan di malaysia. Banyak muslim makanannya pun tak beda jauh dengan Indonesia.

    BalasHapus
  20. Pengalaman berpuasa di negeri orang itu luar biasa ya. Apalagi pas di Thailand. Kudu mingser ke tempat yang banyak muslimnya.

    Berbeda dengan di malaysia. Banyak muslim makanannya pun tak beda jauh dengan Indonesia.

    BalasHapus
  21. Kak ada tulisan mengenai tips solo traveling kah?

    BalasHapus
  22. Wahyuindah09 April, 2023

    Seru. Kapan ya bisa ke Malaysia dan hunting kulineran di sana. Ceritanya seru banget dan bikin pengen ke sana. Doaian ya mbak

    BalasHapus
  23. Pastinya pengalaman berbuka dan sahur di negeri orang vibesnya berbeda dan suatu pengalaman yg tak terlupakan.

    BalasHapus
  24. asyik banget ya, kayak artis-artis yang sekarang lagi pada liburan di tengah puasa. kira-kira di sana bukanya pada makan gorengan ga ya haha

    BalasHapus
  25. thailand sekarang jadi salah satu tempat yg pengen dikunjungi karena penasaran sama destinasi wisata plus tuktuknya juga mbak hahaha iconic banget

    BalasHapus
  26. Hal yang kusesalkan pas sebelum pandemi ke Penang dan Malaysia adalah tak mampir Hat Yai, Thailand. Padahal udah dekat banget, kan? Cuma klo bulan puasa, belum pernah sih bepergian jauh, takut ribet cari makannya

    BalasHapus
  27. Pengalaman sahur dan berbuka di Penang jadi belajar mengenai kebiasaan negara lain di bulan Ramadan ya.. Dan menciba berbagai menu, rasanya kurang nyaman juga kalau bikin gak nyaman seharian. Hihi...uda paling aman sahur roti. Pas berbuka jadi baru mencoba menu makanan khas Penang.

    BalasHapus
  28. wah, ternyata asik juga ramadhan di negri orang,cari suasana baru dan jelas dapet pengalaman tak terlupakan, btw, utk biaya-biaya disana apakah sama seperti di Indonesia kak?

    BalasHapus
  29. Rin, sbnrnya memungkinkan ga ke hatyai dari Penang ga pAke nginep? Aku bakal di Penang seminggu soalnya. Udh book hotel juga seminggu itu. Pengen juga wiskul seharian di hatyai, tapi sorenya balik lagi ke Penang 🤣.

    Kamu naik apa Penang - hatyai? Eh ntr aku wa aja Yaa 😄

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.